Mitos Tentang Sunat

Mitos Tentang Sunat

Ditengah masyarakat , banyak dijumpai mitos mengenai sunat/ khitan. Sperti kita ketahui sunat/ khitan sangat penting bagi kesehatan pria. Terlepas dari tuntutan Agama ataupun adat tertentu, sunat memiliki beberapa manfaat kesehatan bagi pria, yaitu menjaga kebersihan, menghindari dari potensi pewradangan pada kulit ujung penis, mencegah penyakit menular seksual seperti HIV-AIDS, bahkan mencegah kanker penis. Dalam bahasa ilmiah sunat disebut dengan sirkumsisi, yaitu suatu proses bedah minor untuk menghilangkan sebagian kulit yang menutupi bagian penis / alat kelamin pria.Sunat sendiri didahului oleh tindakan bius untuk mematikan rangsangan nyeri yang bersifat sementara di daerah kulit penis yang akaan di sunat. Dalam prosesnya, kaehadiran rasa nyeri memberikan efek traumatis dan takut pada anak. Efek takut ini mengakibtakan perlawanan dari anak hingga dapat membahayakan sendiri selama prosedur medis ini dijalankan. Seiring berjalannya waktu, untuk menghalau rasa takut ini, muncul lah mitos mitos tentang sunat. Beberapa mitos antara lain

1. Sunat sebelum akhil baligh akan mengakibatkan tidak bisa tinggiMitos :Beberapa orang percaya suanat sebelum akhil baligh akan mengakibatkan anak tidak bisa tinggi.Fakta : Tinggi atau tidaknya anak itu dipengaruhi dari dua hal yaitu keturunan dan bagaimana nutrisi yang masuk dalam tubuh anak. Sehingga terlalu cepat disunat tidak mempengaruhi tinggi atau tidaknya pertumbuhan. 2. Terlambat disunat akan membuat kulit yang disunat semakin a lot.Mitos : Seseorang yang terlambat sunat atau terlalu tua disunat, proses pemotongannya bakalan alot. Fakta :Tidak ada hubungannya factor usia mempengaruhi mudah tidaknya proses pemotongan kulit penis pada pria.3. Membuat pertumbuhan anak semakin cepat Mitos :Beberapa orang mengatakan bahawa setelah melakukkan sunat maka pertumbuhan anak akan semakin cepat besar dan tinggi.Fakta :Namun pada kenyataannya factor yang mempengaruhi itu adalah hormon, gizi dan keturunan. Motivasi setelah anak sunat/ khitan dari orang tua adalah memperbanyak asupan gizi dengan makanan yang mengandung protein tinggi. Asupan gizi itulah yang sejatinya membuat anak menjaditumbuh dengan baik. 4. Setelah sunat tidak boleh makan daging, Ikan dan telurMitos :Daging, ikan dan telur dipercaya oleh orang tua dulu akan memperlambat pengembuhan luka setelah disunat.Fakta :Tapi kita harus ketahui daging, ikan dan telur memiliki kandungan protein tinggi. Manfaat protein itu sendiri sangat baik untuk penyembuhan luka, untuk membentuk jaringan luka dan berperan baik dalam tumbuh kembang anak.5. Mitos Anak disunat JinMitos : Ada beberapa anak yang mengalami alat kelaminnya seperti disunat, padahal sehari sebelumnya alat kelamin anak terlihat biasa saja. Beberapa orang tua zaman dulu mencoba mendatangi orang pintar untuk menanyakan kepada orang pintar. Fakta : Padahal itu adalah pharaphimosis, yaitu suatu keadaan dimana tidak ada kilit yang menutupi kepala penis / kelamin pria karena tertarik ke belakang dan kulit tersebut tidak dapat dikembalikan lagi seperti semula. Penyebab dari kulit penis tertarik ke belakang adalah, seringnya anak memainkan penis sehingga penis terasa seperti tercekik. Jika terjadi kondisi seperti ini, sebaiknya segera di oprasi Karena kondisi seperti ini sangat bahaya bagi masa depan anak6. Disunat menangis, maka menikah dengan jandaMitos :Beberapa orang tua zaman dulu menggunakan cara dengan menakut-nakuti anaknya dengan mengatakan jika disunat menangis, maka akan menikah dengan seorang janda.Fakta : Tidak ada hubungannya menghilangkan sebagian kulit penis, maka akan menikah dengan janda. Karena jodoh itu sudah ada yang mengatur, kalo memang disunat menangis dan sudah besar menikah dengan janda mungkin itu sudah jodohnya. Karena jodoh ada di tangan Tuhan.7. Sebelum disunat tidak boleh lari-lariMitos :Orang tua zaman dulu sering mengingatkan anaknya agar tidak berlarian 3 hari agar tidak banyak keluar darah pada saat sunat.Fakta :Banyaknya pengeluaran darah pada saat proses sunat itu adalah diakibat karena kondisi anak yang tegang, sehingga memicu jantung berdetak lebih cepat daripda biasanya, maka itulah yang membuat darah keluar lebih banyak.

Mengenai seluruh mitos tersebut, ada baiknya untuk memberikan motivasi yang postif untuk anak agar menumbuhkan kepercayaan diri sebelum di sunat/ khitan. Di Rumah Sunat Bali , konsultasi dengan dokter kami adalah hal yang utama untuk pasien sebelum melakukan khitan/ sunat. Dokter kami akan mencoba untuk berkomunikasi dengan atraktif kepada anak dan memberikan motivasi tanpa menakuti anak, sehingga diharapkan pasien anak akan membina rasa kepercayaan dengan dokter khitan di rumah sunat bali. Ruang konsultasi di rumah sunat bali, kami setting dengan konsep ruang keluarga yang nyaman untuk pasien dalam berkonsultasi. Memberikan motivasi pada anak dengan hal yang masuk akal tanpa menakuti, akan menghilangkan efek trauma untuk anak di kemudian hari jika akan bertemu dengan dokter kembali.

Kontak Rumah Sunat Bali via WhatsApp